-->

ILMU TASAWUF - HUBUNGAN KHALIK DAN MAHLUK

 BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM


KHALIK DAN MAHLUK

BEBERAPA KESIMPULAN : Asal kata mahluk diambil dari kata-kata halq. Dan kata-kata halq itu diambil dari kata khalik. Dan kata-kata khalik itu adalah khalik. Jadi asal dari khalik kembali lagi kepada khalik. INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI‟UN. Artinya : DATANG DARI ALLAH KEMBALI KEPADA ALLAH. Awalnya Allah,dan ahirnya Allah. Awalnya Tuhan,dan ahirnya Tuhan. Awalnya tidak ada permulaannya,dan ahirnyapun tidak ada penghabisannya.  Kalau ma‟rifat kita sudah ta‟zmullah,yaitu : tilik seorang arif itu akan kebesaran dan kemuliaan,keagungan sesuatu itu melainkan itu semata-mata kebesaran,kemuliaan,dan keagungan Tuhan Allah aza wazallah jua adanya. Maka intisari daripada itu adalah : Segala mahluk itu adalah khalik,dan khalik itu sebaliknya. Dalilnya : SYUHUDUL KASRAH FIL WAHDAH dan SYUHUDUL WAHDAH FIL KASRAH,ahirnya SYUHUDUL WAHDAH FIL WAHDAH. Demikianlah pandangan seorang arifibillah. Jadi kesimpulannya adalah : SEMUA ITU ALLAH,dan ALLAH ITU SEMUANYA. Inilah yang disebut WAHDAH AL UJUD : atau kesatuan UJUD. Demikianlah yang dapat hamba menyimpulkan bahwa : ALLAH ADALAH HAKIKAT ALAM.

 

RUKUN  AGAMA  ADA  EMPAT PASAL

Agama islam adalah agama yang murni.Kemurniaan agama itu dibarengi oleh 4 rukun.

Pertama : SARIAT,

Kedua : THARIKAT,

Ketiga : HAKIKAT,

Keempat : ialah MA‟RIFAT.

Tanpa yang empat macam ini bukan dinamakan agama.Pokok yang empat ini ialah : MA‟RIFAT.

 Dan MA‟RIFAT ialah : kumpulan daripada syariat,tharikat,hakikat.Itulah yang disebut MA‟RIFAT.

 Syariat artinya : kenyataan Tharikat artinya : jalan yang menuju/menyempurnakan syariat Hakikat artinya : kebenaran yang sejati dan mutlak Jadi kumpulan ilmu pengetahuan tentang syariat dan kesediaannya dengan tharikat,ahirnya akan bertemu dengan hakikat. Itulah yang disebut ma‟rifat. Maka nyatalah kepada kita bahwa ma‟rifat itu adalah gabungan dari ilmu fiqih,usulludin dan  ilmu tasauf. Kumpulan dari mantik,keindahan dan cinta. Dengan demikian hanya empat pasal inilah yang menyempurnakan agama Allah didalam dunia ini. Jadi tanpa yang empat ini,semua amal ibadah,baik lahir maupun bathin akan membaa masuk neraka. Sebab dalam amal ibadah pasti ada syariatnya, tharikatnya,hakikatnya dan ma‟rifatnya.

 

Syariat puasa ialah : kita sudah maklum adanya. Tharikat puasa ialah : menyatu dengan tajli. Hakikat puasa ialah : puasa yang bergelimang dengan nafsu angkara murka,dan supaya kita  berdiri dengan nafsu zat hak ta‟ala. ( nafsu yang diridhoi ).

Ma;rifat puasa ialah : harus bertemu dngan bulan purnama sidi. Yaitu terang  benderangnya,Tuhan telah Bertazalli kepadanya. Keempat Zakat. Syariat zakat ialah : kita sudah maklum adanya. Tharikat zakat ialah : harus berdirinya/fananya mahluk dari ingatannya,dan harus tajli mutlak. Hakikat zakat ialah : jangan sampai kita lupa atau salah dalam akidah.  Ma‟rifat zakat ialah : harus bisa atau harus sanggup merasakan hilangnya ujud seluruhnya lahir dan Bathin dan menunggal dengan Tuhan ( dalam rahasia ). Kelima Haji. Syariat haji ialah : kita sudah maklum adanya. Tharikat haji ialah : sedang kita sholat atau waktu kita ada dibaitullah ( rumah Tuhan ).  Hakikat haji ialah : meleburkan dosa dengan jalan ma‟rifat,mengenal Tuhan Allah.

Ma‟rifat haji ialah : rohani dan jasmani telah menyatu dalam kesatuan yang utuh/mutlak.  Demikianlah yang dapat hamba sampaikan. Jadi rukun islam itu tadi tiap-tiap satu rukun mempunyai empat pasal. Maka klau demikian,lima rukun itu menjadi lima kali empat adalah duapuluh pasal. Inilah siempunya sifat dua puluh itu. Sebab dua puluh itu pasal ini menghimpunkan segala sifat-sifat Allah didalam alam ini. Dan manakah sifat istimewah bagi Tuhan ? Segala-galanya harus bagi Tuhan,tidak ada yang tertegah bagi Tuhan/tidak ada dinding-dindingnya lagi. Hanya nafsumu sendiri yang tertegah,karena masih terdinding. Bagi Tuhan tidak ada lagi wajib,yang ajib hanya bagimu dan bagi orang yang belum faham dan belum mengerti. Jadi siapa yang faham,itulah yang beroleh petunjuk dari Tuhan Allah. Kesimpulan rukun agama itu tadi ialah ESA SEGALANYA dan tidak ada lagi DUANYA.


Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter