BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
RUKUN IMAN
Perihal rukun iman itu ialah :
1.
AMANTUBILLAH
2.
WAL MALAIKATIHI
3.
WA KUTUBIHI
4.
WA RASULIHI
5.
WAL YAUMIL
ACHIRI
6.
WA QADRI
ACHIRI, WAARIHI MINALLAHI TA‟ALA
Artinya
ialah :
Aku percaya
adanya Tuhan Allah Ta‟ala s.w.t.
Apakah cukup
dngan keyakinan begitu saja ?
Apakah adanya yang ada itu berada di arsyi atau dilangit
sebelah,ataukah berada dalam sorga ? Kepercayaan
yang seperti itu adalah kepercayaan orang taklid buta. Karena orang kebanyakan
mereka raba sendiri-sendiri. Sedang dalil ada mengatakan : WANNAHU AKROBU
ILAIHI MINHABLIL WARID. Artinya : dekat urat lehermu dengan daging.Maka dekat
lagi Tuhan itu. Jadi makna rukun iman yang pertama tadi harus begini dan tidak
bisa dicari dengan dalil yang lain. Jadi AMANTUBILLAH ini harus diartikan
dengan : Sesungguhnya percaya bahwa kehidupan sendiri,kehidupan wujud
ini,selama hidup ini adalah tanda adanya Tuhan Allah s.w.t. Jadi jelasnya
kepada kita bahwa dunia ini pasti didalam ruang lingkup hidupnya Tuhan.
Sedangkan sifat hidup ini adalah zat Tuhan Allah.
1.
AMANTUBILLAH,artinya
: aku percaya adanya Tuhan.
2.
WAL
MALAIKATIHI,artinya : percaya kepada malaikatnya.
3.
WA
KUTUBIHI,artinya : percaya kepada kitab-kitabnya.
4.
WA
RASULIHI,artinya : percaya kepada rasul-rasulnya.
5.
WAL YAUMIL
ACHIRI,artinya : percaya kepada hari ahir.
6.
WAL QADRI
AHIRI,artinya : percaya kepada untung baik dan untung jahat dari pada Allah
Ta‟ala.
Sekarang baiklah kita uraikan satu persatunya :
AMANTUBILLAHI,artinya : Percaya kepada adanya Tuhan. Belumlah benar kalau belum
dihalalkan,artinya kalau belum kembali kapada roh lagi dan perasaan.Dalil
sudah jelas mengatakan bahwa Tuhan lebih dekat kepadamu,daripada urat lehermu sendiri. Jadi kita tak usah repot menari
Tuhan. Tuhan ada pada kamu dimana saja kamu berada. Kesimpulannya ialah :
pandangan dan tatapanmu itulah tanda adanya Tuhan/yang ada. LAMAUJUDA BI HAQQIN
ILALLAH. Artinya,tidak ada yang maujud didalam
alam ini,kecuali Allah Ta‟ala.
WAL MALAIKATIHI,artinya : Percaya kepada
malaikat-Nya. Pertama kita yakin bahwa malaikat itu ada. Cobalah tekadkan dan
telanjangi sekujur badan kita,agar supaya cepat beriman kepada Tuhan Allah
s.w.t. Supaya jadi iman kepada Tuhan yang maha Agung/maha kuasa. Tatkala sedang
menghadapi sakaratul maut nanti. Dalil apakah yang bisa menolong untuk
nmenyempurnakan nyawa ? Bukankah kita sudah tahu bahwa malaikat itu utusan
Allah. Jelaslah sudah dengan usiknya utusan,tentu hiduplah yang
memerintahkan,biarpun sehelai bulu usiknya,begitu pula bertambah
panjangnya bulu itu, juga semua itu malaikat. Malaikat itu bukan jirim bukan
jisim. Tentunya terasa oleh kita bahwa sedang tidur itupun,juga bulu
memanjang akan tetap berlaku.Nah begitulah kenyataannya malaikat pada
diri kita ini,tidak akan hilanhg dengan badan kita ini.Siang dan malam
terus bekerja tiada hentinya. Jadi usiknya dalam melihat,mendengar,mencium,dn dalam bicara.Mandornya ialah,
JIBRIL,MIKAIL,ISROFIL, DAN IZROIL. WA
KUTUBIHI,artinya : Percaya kepada kitab kitab-Nya. Jadi yang benar-benar
percaya kepada kitabnya itu seperti Al-qur‟an, harus dirangkap dengan wujud
kita ini. Jdi begini,kalau kita belum mengetahuinya,kita harus percaya kepadaa
takdir yang sudah tertulis kepada diri kita sendiri.Kita harus yakin dngan
adanya takdir Tuhan itu.Tulisn wujud kita ini yang sesungguhnya,kalau kita
sudah ainal yakin dan hakkul yakin,kita bisa sabar dalam menghadapi apapun
juga. Karena pohon ilmu itu adalah sabar dan ridho.Tentunya sudah tertulis
dilikhmakhfudh. Jadi iman kepada kitab-kitabnya itu umum.Persoalan diluar
alkitab,manusia tidak ada yang tahu,terkeuali Allah. Memang ada persoalan
diluar kitab,tetapi amat sulit mencapainya.Itulah yang disebut MAKHSYAF,yang tiada huruf,tiada suara,dan tiada kata-kata.Ini
adalah RAHASIA yang amat dalam dan amat dahsyat,dan tidak seorangpun yang
mendapatkannya,keuali Tuhan sendiri. Kehendak Tuhan idak ada yang
menghalanginya. Dia sanggup merubah yang tak dapat dirubah oleh mahluk. Sedang
perubahan yang ada padaa mahluk ini adalah perubahan pada sangkamu saja. Tuhan
kuasa menghidupkan yang mati, dan mematikan yang hidup. Fahamkanlah wahai
sekalian tholib. WA RASULIHI,artinya
: Percaya kepada rasul-rasulnya. Memang kita percaya kepada nabi-nabi dan
rasul-rasul,itupun tak ada salahnya,memang dlam bentuk nyaa,memang
demikian.Tetapi karena sudah pada wafat semua,sudah lestari,maka tinggal percaya itu berbalik kepada
wujud.Yaitu,kepada hakikat badan yang jadi utusan hidup kita pribadi,beginilah
tekad kita sesungguhnya percaya kapada rasa wjud kita. Seperti, melihat, mendengar, mengucap dan mencium. Coba saja kita
rasakan,bagaimana kita tidak peraya kepada ujud kita kita ini ? Kalau kita
menciipi garam,sudah tentu kita merasa asin,tidak mungkin yang lainnya.Demikian
pula dengan yang lainnya,seperti : pendengaran,tidak mungkin salah lagi.Juga
seperti panglihatan,penium dan pengucap.Semuanya dapat kita fahami dengan perasaan
kita. Disinilah orang banyak tidak faham
arti rasul yang sesungguhnya.Padahal rasul atau utusan itu ada pada kita
jua.Makanya kita kalau mengatakan dua kalimat syahadat itu,harus tahu
rahasianya. Kalau Tuhan mengatakan Aku naik saksi,tiada Tuhan melainkan Aku,dan
Muhammad itu utusanKu.Maka kitapun demikian pula adanya,kalau lain daripada
itu,maka tersalahlah ma‟rifat kita.Orang kebanyakan salah memahami tentang arti
rasul yang sebenarnya,mereka mengira rasul itu hanya ada
pada nabi-nabi, seperti nabi Muhammad. Jadi yang dimaksud dalam pengertian
Muhammad itu utusanku, yaitu Muhammad dalam arti rahasia ma‟rifat.Karena setiap
insan kamil itu mempunyai utusan(rasul) pribadi. Disinilah
letaknya nilai dan barang yang bernilai itu letaknya
dalam pribadi masing-masing. Inilah arti percaya kepada rasul-rasul yang hak.
WAL YAUMIL ACHIRI,artinya : Percaya kepada hari akhir yaitu hari kiamat (
pembalasan ). Kiamat besar hanya
kita yakini dan kiamat kecil dapat kita rasakan masing-masing. Pertama kiamat
diri,yaitu hancur leburnya kedalam Nur Muhammad,dan hingga sirna dan tuntas
sampai tiada merasa lagi memiliki wujud lahir dan bathin.Dan akhirnya menunggal
dengan kemaha agungan Tuhan ( menunggal dalam rahasia ). Dan kiamat diri yang
kedua ialah : dikala sakaratul maut telah tiba.Inilah yang disebut kiamat
sugro,sedangkan kiamat kubro adalah kiamat yang sebenarnya. Inilah pengertian
walyaumil akhiri itu tadi. Yang terakhir sekali ialah : WAQODRI AKHIRI, artinya
: percaya kepada untung baik dan untung jahat datang daripada Allah jua.
Maksunya segala perbuatan yang berlaku didalam ala mini adalah perbuatan Allah
Ta‟ala. Allah yang menjadikan kamu dan barang perbuatan kamu. Dan yakinlah kita
bahwa kita ini tidak mempunyai daya dan upaya, kecuali dengan kudrat dan iradat
Allah Ta‟ala jua adanya. Maka dengan adanya rukun iman ini yang ke-enam ini,
tentunya kita menjadi sadar akan diri kita ini. Kesadaran itu timbul karena
ma‟rifat dan ma‟rifat itu timbul karena terbuka hijab (dinding). Orang Ahli hakekat yang telah lupa kepada
makhluk, karena langsung melihat Allah raja yang Hak. Mereka lupa dengan sebab
musabab, karena teringat kepada yang menentukan dan yang menjadikannya. Orang
ini sebagai hamba yang menghadapi hakikat yang nyata baginya terang cahayanya
dan sedang berjalan pada jalannya. Telah sampai pada puncaknya, hanya ia sedang
tenggelam dalam alam cahaya : sehingga tidak kelihatan bekas-bekas mahluknya
lagi. Dan lebih banyak lupanya terhadap alam, daripada ingatnya kepada makhluk.
Dan bertemunya daripada renggangnya, dan lenyapnya atau leburlah dirinya dari
tetapnya perasaannya, dan lupanya terhadap mahkluk daripada ingatnya pada
mereka. Demikianlah seorang ahli hakikat : yang telah fana zahirnya dan fana
bathinnya kepada yang Hak. Dan siapa yang telah fana dengan Allah maka pasti ia
lupa atau goib dari segala sesuatu. Orang ini pandangannya Allah semata. Siapa
dalam tauhidnya itu seolah-olah sebagai hasil kepintarannya sendiri,maka
tauhidnya itu tidak dapat menyelamatkan dirinya dari Api neraka.
Post a Comment
Post a Comment