‘Abdullah bin ‘Abbas mengatakan: Sesungguhnya Abu Sufyan bin Harb bercerita bahwa Heraklius, Sang Raja Romawi mengutusnya. Kemudian bersama Dihyah Al-Kalbiy membawa surat dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Raja Heraklius ke daerah Bushra. Ia pun menyerahkan surat tersebut kepada Heraklius, dan Heraklius membaca surat yang isinya,
“Bismillahirrahmanirrahim. Dari Muhammad seorangan Hamba Allah dan Utusan Allah, kepada Heraklius sang Raja Agung Romawi. Keselamatan bagi siapa saja yang mengikuti petunjuk. Amma Ba’du. Aku mengajakmu untuk mentauhidkan Allah, masuk Islam lah, maka engkau akan selamat dan Allah akan meberikanmu 2 ganjaran. Maka jika engkau berpaling, engkau akan menanggung semua dosa rakyat dan pengikutmu, (kemudian Nabi menulis ayat), “Katakanlah (Muhammad): Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju satu kalimat yang sama di antara kami…” hingga ayat, “Saksikanlah bahwa kami adalah seorang Muslim.” (QS. Ali Imran: 64) [1]
Faedah Dari Kisah di Atas
- Salah satu metode dakwah Rasulullah adalah mendakwahi orang yang memiliki kehormatan dan kedudukan di mata manusia. Apabila Sang Raja berhasil masuk Islam, maka otomatis rakyatnya banyak pula yang akan masuk Islam.
- Rasulullah juga berdakwah melalui tulisan berupa surat. Hal ini menjadi dalil bahwa tidak benarnya anggapan sebagian orang bahwa metode penyampaian dakwah haruslah manqul (periwayatan secara langsung). Dalam hal ini Nabi tidak berbicara langsung kepada Sang Raja, namun mendakwahinya melalui surat.
- Dianjurkannnya menulis Bismillahirrahmanirrahim di awal tulisan, dalam rangka meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
- Nabi Muhammad hanyalah seorang hamba Allah, yang tidak boleh dilebih lebihkan dan diagungkan melebihi Allah Ta’ala. Namun ia hanya hamba Allah biasa yang Allah berikan wahyu kepadanya melalui Malaikat Jibril.
- Kisah di atas menjadi dalil bahwa orang yang berkirim surat, haruslah menunjukkan identitas aslinya, dan ditujukan jelas kepada yang menerima surat. Namun ulah iseng sebagian orang yang melakukan “surat kaleng” yang pada asalnya surat tersebut dikirim tanpa identitas yang jelas. Hal ini jelas adalah sebuah kekeliruan.
- Salah satu syarat jika seseorang ingin selamat adalah dengan mengikuti petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tidak melakukan hal yang tidak pernah dituntunkan sama sekali oleh Nabi.
- Prioritas dakwah yang pertama kali adalah Dakwah Tauhid. Apabila ada seorang yang berdakwah, namun prioritas dakwahnya bukanlah Dakwah Tauhid, maka ia telah menyelisihi Nabi dalam hal berdakwah. Misalnya berdakwah dengan mencari kekuasaan, suara terbanyak, dan semisalnya.
- Keselamatan hanya di dapat bagi orang yang memeluk Agama Islam.
- Hanya orang Islam lah perbuatan baik akan mendapat ganjaran di sisi Allah. Ada pun orang kafir, selama ia masih dalam kekafirannya, maka ia tidak akan mendapat ganjaran apa pun ketika melakukan kebaikan.
- Seorang yang menjadi teladan dalam keburukan, ia akan menanggung dosa semua orang yang meneladani keburukannya.
[1] HR. Al-Bukhari dalam kitab Al-Adabul Mufrad
Sumber: di sini
Post a Comment
Post a Comment