Amalan yang Berkaitan dengan Shalat
[1] Shalat sunnah fajar
Nabi Shallallahu ‘alahi wa sallam menyebutkan keutamaan shalat sunnah 2 raka’at sebelum shalat shubuh dalam sabdanya (yang artinya),
“Dua raka’at shalat sunnah shubuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.” (HR. Muslim)
[2] Shalat sunnah setelah matahari terbit
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya),
“Siapa yang shalat Shubuh berjama’ah, kemudian dia duduk berdzikir kepada Allah hingga matahari terbit, kemudian dia shalat 2 raka’at, maka baginya pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna.” (HR. At-Tirmidzi)
[3] Shalat sunnah dhuha
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya),
“Tiap pagi ada kewajiban sedekah bagi tiap ruas tulang kalian, setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, memerintahkan untuk melakukan kebaikan adalah sedekah, melarang dari kemungkaran adalah sedekah, dan semua itu dapat tercukupi dengan melakukan dua raka’at shalat dhuha.” (HR. Muslim)
[4] Shalat sunnah rawatib
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya),
“Seorang hamba yang muslim melakukan shalat sunnah yang bukan wajib, karena Allah, (sebanyak) 12 raka’at dalam setiap hari, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah (istana) di surga.” (HR. Muslim)
Shalat sunnah tersebut ialah 2 raka’at sebelum shubuh, 4 raka’at sebelum zhuhur, 2 raka’at setelah zhuhur, 2 raka’at setelah maghrib, dan 2 raka’at setelah ‘isya.
[5] Shalat sunnah setelah wudhu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya),
“Tidaklah seorang muslim berwudhu’ kemudian ia baguskan wudhu’nya, lalu ia berdiri shalat dua raka’at dengan menghadapkan hati dan wajahnya pada dua raka’at itu, melainkan surga wajib baginya.” (HR. Muslim)
[6] Shalat Jenazah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya),
“Barangsiapa yang shalat jenazah dan tidak ikut mengiringi jenazahnya, maka baginya (pahala) satu qiroth. Jika ia sampai mengikuti jenazahnya, maka baginya (pahala) dua qiroth.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud dua qiroth?” “Ukuran paling kecil dari dua qiroth adalah semisal gunung Uhud”, jawab beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR. Muslim)
Amalan yang Berkaitan dengan Puasa
[1] Puasa ‘Asyura dan Puasa ‘Arafah
Abu Qatadah Al Anshariy berkata, ‘Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa ‘Arafah?’ Beliau menjawab,
“Puasa ‘Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, “Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)
[2] Puasa sunnah senin dan kamis
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya),
“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR. At-Tirmidzi)
Amalan yang Berkaitan dengan Dzikir
[1] Membaca Al-Quran
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya),
“Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi sepuluh kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi)
[2] Membaca Tasbih dan Tahmid
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya),
“Barangsiapa yang membaca:’subhanallahi wa bihahmdih’, sebanyak seratus kali sehari, akan diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya),
“Ada dua kalimat yang ringan di lidah tetapi berat timbangannya, amat disukai oleh Allah Ar-Rahman: ’subhanallahi wa bihahmdih subhanallahil ‘azhim’.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
“Barangsiapa yang mengucapkan:’subhanallahil ‘azhim wa bi hamdih’, akan ditanamkan baginya sebuah pohon kurma di surga.” (HR. At-Tirmidzi dan Al-Hakim)
[3] Membaca Tahlil
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
“Barangsiapa yang mengucapkan:’laa ilaha illallah wahdahu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir’, sebanyak sepuluh kali, seperti orang yang membebaskan budak dari keturunan Ismail.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
[4] Membaca Hauqalah
Suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Abdullah bin Qois -nama dari Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu-: “Hai Abdullah bin Qois, ucapkanlah laa haula wa laa quwwata illaa billah, sesungguhnya ia salah satu harta simpanan di surga.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Doa
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad 3/18, dari Abu Sa’id. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid)
Penutup
Semoga kita senantiasa diberikan hidayah oleh Allah dan kemudahan untuk melaksanakan amalan di atas. Namun yang terpenting, bukanlah besarnya amalan yang dilakukan, namun rutinnya amalan yang kita lakukan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya),
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinyu walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim)
Post a Comment
Post a Comment