-->

ILMU TASAWUF - MENGENAL DIRI

 BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM

 

MENGENAL DIRI

Sabda Rasulullah s.a.w. : MAN AROFA NAFSAHU FAQOD AROFA RABBAHU.Artinya: Barang siapa mengenal dirinya,niscaya mengenal akan Tuhannya. Jadi sebelummengenal Tuhan, kenallah diri. Perjalanan itu kita mulai dari dalam diri kita sendiri, daridalam terus kedalam, akhirnya serba alam dan keindahannya dan dengan keganjilannya :hanyalah sebagai pencari diri.Alam ini penuh dengan rahasia-rahasia yang tersembunyi. Rahasia itu tertutup oleh dinding-dinding, dinding- dinding itu ialah hawa nafsu kita sendiri, atau yang disebut nafsu kitasendiri, atau disebut pula nafsu saiton, atau dengan kata lain ialah : nafsu lawammah ataunafsu sawiyah atau nafsu yang batal/agiar. Dinding-dinding itu mungkin tersimbah danterbuka, asal kita sudi menempuh jalannya, jalannya ialah : jalan yang ditempuh oleh orangarif, dan mau mengurangi sedikit dari hawa nafsu kebendaan. Dan sanggup menyisihkansegala halangan dan rintangan yang hendak menggagalkan niat kita yang baik itu. Jadi yanghendak kita kenal ini bukanlah diri yang kasar ini. Tetapi diri yang bersifat ketuhanan.Diri kita ini ada dua unsur : pertama unsur jasad atau badan kasar. Kedua unsur Ruh atau badan latif. Ruh itu erat sekali pertaliannya dengan Tuhan. Memang sudah hamba katakandahulu bahwa RUH itu adalah suatu Rahasia yang amat pelit sekali.Jadi yang sebenar – benar Ruh itu Nur Muhammad.Jadi yang sebenar-benar Nur Muhammad itu Sifat. Sebenar-benar sifat itu ialah Zat. Jadi Zatitu Zat Hayat,bukan Zat Hayun. Jadi Allah adalah nama Zat, dan Muhammad nama Sifat. Zatdan Sifat itu tiada bersatu dan tiada bercerai.Sekarang marilah kita teruskan untuk mengenal diri dan mengenal Tuhan Allah Azzawazalla.WANAN KAANAFI HAJIHI AMA FAHUWA FIL AKHIRATIA‟MA WA „ADHOLLUSABBILA, artinya : Barang siapa buta dalam dunia ini, niscaya buta juga di akhirat sesat di jalan.Seratus dua puluh empat ribu nabi-nabi diutus Tuhan kedalam dunia ini, adalah untukmengajar dan memimpin umat manusia, untuk cara-cara membersihkan bathin atau qalbu, supaya dapat ma‟rifat dan mengenal Allah. Tujuan utama ialah : agar memperoleh kebahagiaan jiwa, dan ketenangan bathin. Karena yang sebenar-benar Kaya itu ialahkebahagiaan jiwa dan kebersihan hati.Inilah tujuanutama bagi alat jiwa manusia ini. Inti daripada selaga kebahagiaan itu ialah : Ma‟rifatullah. Jadi siapa yang sudah Ma‟rifat itulah sorga dunia dan sorga akhirat nanti. Dansiapa belum/masih terdinding itulah neraka dunia dan neraka akhirat nanti.Jadi barang siap tidak ada hasrat memiliki ilmu ini maka samalah ia makan nasi bercampur pasir. Ma‟rifat itu adalah suatu amanah dari tuhan yang wajib kita tuntut dan kita tuju.

 

PERINTIS JALAN YANG PERTAMA

Pengantar dan Perintis yang pertama dalam ilmu bathin, atau ilmu hakikat/ilmu tasawufadalah RASULULLAH sendiri. Kemudian dijadikan suatu pelajaran, dan ilmu tersendiri olehSyaidina ALI KARAMMULLAHUWAJHAH, kemudian dilanjutkan oleh HASAN BASRIanaknya. Hairoh yang menjadi pembantu peribadi Ummu Salamah yaitu ketika HASANBASRI masih kecil ilmu ini sudah mulai melimpah kepada beliau, karena dekatnya kepadaRasulullah s.a.w.Kemudian Ahli kebatinan yang pertama sekali ialah : ABU HASYIM AL KUFI, beliau berasal dari koufah yang meninggal pada tahun 150 atau tahun 761 M. Adapun sumber ilmu

tasawuf itu adalah dari AL QUR‟AN dan AL HADITS. Dan menuntut ilmu ini adalah hukumnya Fardhu ain. Maka barang siapa tidak peroleh ilmu ini ditakuti mati dalamkekafiran.

 

MA’RIFATULLAH.

SEBELUM MENGENAL TUHAN,KENALLAH DIRI.

MENGENAL DIRI :

Diri itu ada dua unsur.

1.Diri jahir berupa jasad.

2.Diri bathin berupa Ruh.

Dan diri itu dapat pula dibagi atas 3 unsur.

1.Diri yang Hak. (diri yang sebenarnya)

2.Diri terperi. (Muhammad)

3.Diri terdiri. (Adam).

Dan Ruh itu ada tiga Martabat.

1.Ruh idhofi (nafas )

2.Ruh mukayyat (yang mengerakan tubuh)

3.Ruh mutlak (yang tetap pada tempatnya)

Dan Zat itu ada tiga Asma.

1.ZAT illahiyah

2.ZAT masbiyah

3.ZAT addahiyah.

Dan diri jahir ada dua unsur bahagi pula.

1.Jasad yang mengandung Ruh.

2.Ruh yang mengandung Jasad.

Dan diri kita ini mengandung dua aspek.

1.Diri yang bersifat ketuhanan (lahud)

2.Diri yang mengandung kehambaan (nasud)

Dan dalam diri kita ini mengandung tiga Rahasia.

1.Rasa yang Hak (rasa tuhan)

2.Rasa Muhammad (Nur Muhammad)

3.Rasa Adam (rasa yang tercela).

Dan didalam diri kita ini ada suatu perbendaharaan yang tersembunyi : disitu ada mahligai.Didalam mahligai itu ada alat yang halus , ada yang kasar. Kesemuanya itu adalah berupaamanah tuhan dan suatu titipan Tuhan kepada hambanya. Amanah itu ialah suatu titipan Ruhdan itulah yang wajib kita pelihara dan kita jaga kemurniaannya. Ruh inilah yang sanggupmengenal Tuhannya. Dan yang sanggup melaksanakan sebagai khalifah didalam bumi ini.

Apakah alat yang halus dan kasar itu tadi?

Sekarang marilah kita uraikan satu persatunya.

Adapun diri kita ini ada dua unsur/macam.

 

Pertama diri jahir berupa jasad.

seperti ;kaki,tangan,mata hidung,mulut telinga,dan lainnya.

Ruh,hati,akaldan nafsu.

tergolong alam yang disebut alam sagir (alam kecil).Yangkesemuanya itu terjadi dari unsur2 api,angin,air dan tanah/bumi. Inilah yang disebut laksanakuda tunggangan yang menjadialat nbagi hakikat Roh itulah sebagai penunggangnya.

 

Kedua diri bathin yang berujud qalbu atau Ruh. Bukannya ber-ujud benda dalam tubuh, dandia tidak akan binasa untuk selamanya. Dialah yang sanggup memerintah jasad, dialah yangmampu mengenal Allah. Dialah Raja kuasa. Ruh itu raja kuasa dan sanggup mengenal Allah.  Apakah sebabnya dikatakan raja kuasa?

Sebabnya ialah kerena ruh ituu adalah yang menjadi tempat majhor kenyataan terang benderangnya sifat sifat Allah. Ruh Muhammaditulah adalah dari NUR menyata. Itulah yang dikatakan cahaya yang cerlang cemerlang yangtiada harapan : Tuhan bertajali kepadanya. Sedabg sifat sifat Allah itu ada pada ZATnya.Maka apabila kita mendakwa kepada Ruh, maka haruslah ditembuskan pandangan kitakepada Sifat dan Zat Allah.supaya tidak terdinding lagi kepada Allah.Kalau kita terhenti kepada ruh itu saja, tidak kita teruskan kepada Allah, maka kita terdindingkepada Allah. Kalau masih betah berdiam kepada Muhammad, ber-arti belum kembali atau belum pulang landas kepangkalannya. Kalau sudah pernah tinggal landas inilah yangdikatakan orang yang bergembira setiap saat. Sedangkan Rasulullah sendiri sebagai asal usulsegala kejadian, toh beliau pulang kembali kepangkalannya,apalagi kita ini.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter